Pasuruan,
Delapanenam.com - Di akhir 2012, pemerintah menggelontorkan dana bantuan kepada
kelompok Ardisari, Dusun Gunungpetung, Desa
Tutur Kecamatan Tutur. Namun bantuan yang nilainya cukup fantastis itu,
kini menjadi polemik. Pasalnya sapi sapi yang jumlahnya 15 ekor itu, diduga
menjadi bancaan orang orang dekat sang ketua kelompok.
Parahnya
lagi keberadaan sapi limosin itu, kini tidak jelas jeluntrungnya. Padahal dana
yang turun untuk bantuan sapi itu diperkirakan mencapai Rp. 250.000 (Dua Ratus Lima
Puluh Juta Rupiah) .
Akhirnya,
awak media mencoba mendatangi orang orang yang sempat dititipi sapi oleh ketua
kelompok tersebut. Meskipun awalnya mereka meunutup informasi, namun akhirnya
mereka berani buka bukaan tentang sapi bantuan itu.
"Jujur
saya dulu merawat sapi itu mas, tapi sudah diambil lagi sama bapak misdin dan
itu banyak saksinya" ujar salah satu anggota kelompok yang mulanya enggan
memberikan penjelasan, Senin 04/06/2018.
Saat
dikonfirmasi wartawan, Rabu, 06/06/2018, Misdin selaku ketua membenarkan adanya
bantuan itu. Namun dirinya menampik dengan raibnya sapi sapi itu. "Sapi
sapi itu ada yang mati dan ada yang dialihkan ke sapi perah dan sudah ada
laporan lisan ke dinas terkait, tapi saya lupa kantornya" ucap Misdin di
hadapan media dan aktivis. Misdin juga membeberkan nama-nama anggota yang sempat menerima sapi bantuan " Dari 15 (Lima Belas) ekor sapi, ada 8 (Delapan) anggota yang menerima dan dikandang saya 7 (tujuh) ekor tapi sebagian mati" pungkas Misdin. saat ditanya jumlah anggotanya, Misdin menuturkan jumlah nya ada 15 (Lima Belas) orang.
Kejadian
ini mendapat respont keras dari Luqman Hakim, Ketua Umum LSM GARDA PANTURA. Dia mengatakan bantuan ini seperti
dipaksakan" Dari awal program bantuan ini sapi ini terkesan dipaksaan,
dilihat dari daerahnya itu tidak cocok untuk sapi potong, kenapa kok masih
digelontorkan saya menduga ada kongkalikong untuk memuluskan program bantuan
ini" ujar pria yang akrab dipanggil
gus itu. Dirinya akan segera menindaklanjuti laporan ini serta mengumpulkan
informasi ini " Jika nanti ada indikasi penyalahgunaan kami akan
sampaikan kepenegak hukum " pungkasnya. (yudie)
Posting Komentar